Minggu, 26 Agustus 2012

belajar fotografi

http://belajarfotografi.com/20-foto-light-painting-spektakuler/

Memahami Konsep Exposure

Seringkali setelah membeli kamera digital baik slr maupun point & shoot, kita terpaku pada mode auto untuk waktu yang cukup lama. Mode auto memang paling mudah dan cepat, namun tidak memberikan kepuasan kreatifitas.
Bagi yang ingin “lulus dan naik kelas” dari mode auto serta ingin meyalurkan jiwa kreatif  kedalam foto-foto yang dihasilkan, ada baiknya kita pahami konsep eksposur. Fotografer kenamaan, Bryan Peterson, telah menulis sebuah buku berjudul Understanding Exposure yang didalamnya diterangkan konsep eskposur secara mudah.
Peterson member ilustrasi tentang tiga elemen yang harus diketahui untuk memahami eksposur, dia menamai hubungan ketiganya sebagai sebuah Segitiga Fotografi. Setiap elemen dalam segitiga fotografi ini berhubungan dengan cahaya, bagaimana cahaya masuk dan berinteraksi dengan kamera.


Ketiga elemen tersebut adalah:
  1. ISO – ukuran seberapa sensitif sensor kamera terhadap cahaya
  2. Aperture – seberapa besar lensa terbuka saat foto diambil
  3. Shutter Speed – rentang waktu “jendela’ didepan sensor kamera terbuka
Interaksi ketiga elemen inilah yang disebut eksposur.  Perubahan dalam salah satu elemen akan mengakibatkan perubahan dalam elemen lainnya.
Perumpamaan Segitiga Eksposur
Mungkin jalan yang paling mudah dalam memahami eksposur adalah dengan memberikan sebuah perumpamaan. Dalam hal ini saya menyukai perumpamaan segitiga eksposur seperti halnya sebuah keran air.
  • Shutter speed bagi saya adalah berapa lama kita membuka keran.
  • Aperture adalah  seberapa lebar kita membuka keran.
  • ISO adalah kuatnya dorongan air dari PDAM.
  • Sementara air yang mengalir melalui keran tersebut adalah cahaya yang diterima sensor kamera.
Tentu bukan perumpamaan yang sempurna, tapi paling tidak kita mendapat ide dasarnya. sebagaimana anda lihat, kalau exposure adalah jumlah air yang keluar dari keran, berarti kita bisa mengubah nilai exposure dengan mengubah salah satu atau kombinasi ketiga elemen penyusunnya. Anda mengubah shutter speed, berarti mengubah berapa lama keran air terbuka. Mengubah Aperture berarti mengubah seberapa besar debit airnya, sementara mengubah seberapa kuat dorongan air dari sumbernya.

Memahami Konsep ISO

Secara definisi ISO adalah ukuran tingkat sensifitas sensor kamera terhadap cahaya. Semakin tinggi setting ISO kita maka semakin sensitif sensor terhada cahaya.
Untuk mendapatkan gambaran yang jelas tentang setting ISO di kamera kita (ASA dalam kasus fotografi film), coba bayangkan mengenai sebuah komunitas lebah.
  1. Sebuah ISO adalah sebuah lebah pekerja. Jika kamera saya set di ISO 100, artinya saya memiliki 100 lebah pekerja.
  2. Dan jika kamera saya set di ISO 200 artinya saya memiliki 200 lebah pekerja.
Tugas setiap lebah pekerja adalah memungut cahaya yang masuk melalui lensa kamera dan membuat gambar. Jika kita menggunakan lensa identik dan aperture sama-sama kita set di f/3.5 namun saya set ISO di 200 sementara anda 100 (bayangkan lagi tentang lebah pekerja), maka gambar punya siapakah yang akan lebih cepat selesai?
Secara garis besar:
  1. Saat kita menambah setting ISO dari 100 ke 200 (dalam aperture yang selalu konstan – kita kunci aperture di f/3.5 atau melalui mode Aperture Priority – A atau Av), kita mempersingkat waktu yang dibutuhkan dalam pembuatan sebuah foto di sensor kamera kita sampai separuhnya (2 kali lebih cepat), dari shutter speed 1/125 ke 1/250 detik.
  2. Saat kita menambah lagi ISO ke 400, kita memangkas waktu pembuatan foto sampai separuhnya lagi: 1/500 detik.
  3. Setiap kali mempersingkat waktu esksposur sebanyak separuh, kita namakan menaikkan esksposur sebesar 1 stop.
Anda bisa mencoba pengertian ini dalam kasus aperture, cobalah set shutter speed kita selalu konstan pada 1/125 (atau melalui mode Shutter Priority – S atau Tv), dan ubah-ubahlah setting ISO anda dalam kelipatan 2; missal dari 100 ke 200 ke 400 …dst, lihatlah perubahan besaran aperture anda.

Memahami Shutter Speed



Secara definisi, shutter speed adalah rentang waktu saat shutter di kamera anda terbuka. Secara lebih mudah, shutter speed berarti waktu dimana sensor kita ‘melihat’ subyek yang akan kita foto. Gampangnya shutter speed adalah waktu antara kita memencet tombol shutter di kamera sampai tombol ini kembali ke posisi semula.

Supaya mudah, kita terjemahkan konsep ini dalam beberapa penggunaannya di kamera:
  • Setting shutter speed sebesar 500 dalam kamera anda berarti rentang waktu sebanyak 1/500 (seperlimaratus) detik. Ya, sesingkat dan sekilat itu. Sementara untuk waktu eksposur sebanyak 30 detik, anda akan melihat tulisan seperti ini: 30’’
  • Setting shutter speed di kamera anda biasanya dalam kelipatan 2, jadi kita akan melihat deretan seperti ini: 1/500, 1/250, 1/125, 1/60, 1/30 dst. Kini hampir semua kamera juga mengijinkan setting 1/3 stop, jadi kurang lebih pergerakan shutter speed yang lebih rapat; 1/500, 1/400, 1/320, 1/250, 1/200, 1/160 … dst.
  • Untuk menghasilkan foto yang tajam, gunakan shutter speed yang aman. Aturan aman dalam kebanyakan kondisi adalah setting shutter speed 1/60 atau lebih cepat, sehingga foto yang dihasilkan akan tajam dan aman dari hasil foto yang berbayang (blur/ tidak fokus). Kita bisa mengakali batas aman ini dengan tripod atau menggunakan fitur Image Stabilization (dibahas dalam posting mendatang)
  • Batas shutter speed yang aman lainnya adalah: shutter speed kita harus lebih besar dari panjang lensa kita. Jadi kalau kita memakai lensa 50mm, gunakan shutter minimal 1/60 detik. Jika kita memakai lensa 17mm, gunakan shutter speed 1/30 det.
  • Shutter speed untuk membekukan gerakan. Gunakan shutter speed setinggi mungkin yang bisa dicapai untuk membekukan gerakan. Semakin cepat obyek bergerak yang ingin kita bekukan dalam foto, akan semakin cepat shutter speed yang dibutuhkan. Untuk membekukan gerakan burung yang terbang misalnya, gunakan mode Shutter Priority dan set shutter speed di angka 1/1000 detik (idealnya ISO diset ke opsi auto) supaya hasilnya tajam. Kalau anda perhatikan, fotografer olahraga sangat mengidolakan mode S/Tv ini.
  • Blur yang disengaja – shutter speed untuk menunjukkan efek gerakan. Ketika memotret benda bergerak, kita bisa secara sengaja melambatkan shutter speed kita untuk menunjukkan efek pergerakan. Pastikan anda mengikutkan minimal satu obyek diam sebagai jangkar foto tersebut. Coba perhatikan foto dibawah:

8 Tips Memotret Panning

Panning adalah memotret dengan menggerakkan kamera searah dengan arah gerakan obyek yang ingin dibidik sehingga obyek akan tampak fokus sementara background tampak kabur. Jangan takut hanya karena ada kata ‘teknik’ diatas, berikut beberapa langkah praktis melakukan panning:


credit: Pixel Addict

  1. Jangan gunakan tripod, untuk mengikuti arah gerakan obyek kamera harus bisa bergerak luwes
  2. Set kamera pada mode Shutter Priority (S atau Tv)
  3. Shutter speed yang digunakan untuk panning adalah antara 1/30 sampai dengan 1/8, jadi set kamera diantara angka tersebut
  4. Cari obyek bergerak yang akan dipanning (tips: pilihlah background yang berwarna-warni untuk panning sehingga hasil blur dari background makin menarik)
  5. Arahkan kamera mengikuti obyek yang bergerak dan pencet separuh tombol release untuk mengambil fokus.
  6. Usahakan tangan bergerak selembut mungkin, gerakan kejut yang mendadak bisa mengakibatkan hasil foto yang tidak menarik
  7. Saat tangan kita sudah ‘seirama’ dengan gerakan obyek, pencet tombol release untuk mengambil eksposur
  8. Makin banyak berlatih, tangan dan mata kita akan semakin terasah!

10 Tips Memotret Sunset Dan Sunrise

Memotret sunset dan sunrise adalah salah satu dari sekian banyak ”foto wajib“ yang harus dilakukan oleh seorang penggemar fotografi. Kalau anda sudah pernah mencoba memotret sunset atau sunrise tetapi kurang puas dengan hasilnya, silahkan coba tips berikut ini supaya foto sunset dan sunrise bertambah baik:


Lakukan Persiapan Sebaik-baiknya

Sunset dan sunrise hanya berlangsung sekitar setengah jam. Untuk itu kita harus melakukan persiapan matang sebelumnya. Pastikan datang lebih awal dan pastikan anda sudah tahu dari  titik sebelah mana anda akan memotret. Agar komposisi akhir foto keren, lakukan observasi tempat sebelumnya. Untuk memastikan anda tidak terlambat , usahakan anda tahu jam berapa sunset atau sunrise akan tiba (karena jam sunset / sunrise berbeda dari lokasi ke lokasi).  Juga pastikan peralatan sudah siap: kamera – lensa – tripod (jika ada) serta aksesoris lainnya sudah terpasang & disetel dengan baik, sehingga saatnya tiba kita bisa sibuk memotret bukan sibuk mengeset alat. Baca lagi tips tentang komposisi.


Jangan Kecewa Karena Mendung

Karena anda sudah bersusah – payah mendatangi lokasi yang jauh dan sulit, jangan kecewa kalau mendadak mendung tiba. Maksimalkan kreatifitas anda saat langit tertutup mendung. Langit mendung bukan halangan menghasilkan foto indah saat sunrise dan sunset. Cari tahu obyek apa saja yang menarik untuk difoto saat mendung atau hujan.

Jangan Terpaku Pada Wide Angle

Memotret sunset dan sunrise menggunakan lensa sudut lebar (wide angle) merupakan hal yang biasa, namun jangan terpaku hanya menggunakan lensa tersebut (kalau anda memang punya pilihan lain). Manfaatkan rentang lensa yang lain, misalnya lensa tele.


Maksimalkan Siluet

Hal yang menambah daya tarik foto sunset dan sunrise adalah siluet. Siluet memberi kesan yang kuat serta memberi cerita dalam foto anda, apalagi jika anda memotret sunset atau sunrise di lokasi yang memiliki identitas kuat. Baca juga tips memotret siluet.

Bawalah Tripod

Jika anda ingin memanfaatkan teknik long shutter – membuat HDR atau panorama: tripod wajib dibawa

Gunakan Manual Focus

Karena sunset dan sunrise memiliki kualitas cahaya yang lumayan ekstrim, kadang kamera akan kesulitan menemukan fokus jika anda menggunakan mode auto focus, segera ganti ke mode manual sehingga kita tidak menyia-nyiakan waktu menunggu kamera menemukan titik fokus.


 Gunakan Preset White Balance Cloudy

Ubahlah setting white balance anda ke cloudy (biasanya dilambangkan dengan ikon mendung). Setting white balance ini akan membuat foto sunset atau sunrise lebih hangat dan warnanya lebih “menggigit”, dibandingkan kalau menggunakan setting white balance auto. Atau jika anda suka bereksperimen, cobalah setting white balance lainnya. Apa itu white balance?

Gunakan Spot Metering (SLR dan Prosumer) atau Sunset Scene (Untuk Kamera Saku)

Untuk memperoleh eksposur yang tepat, gunakan mode metering spot jika anda memiliki kamera SLR dan prosumer, atau gunakan mode scene sunset/ sunrise jika anda menggunakan kamera saku pemula. Untuk pengukuran menggunakan spot meter, arahkan titik fokus ke area sekitar matahari (jangan tepat di matahari – nya lalu lakukan metering dengan memencet separuh shutter, lalu kunci eksposur anda. Untuk kamera saku (dengan mode scene), tinggal arahkan dan jepret. Pahami mode pengoperasian kamera digital.



Jangan Berhenti Ketika Sunset Lewat
Saat memotret sunset, jangan kemasi kamera anda hanya karena matahari sudah melewati garis horison. Bertahanlah sebentar lagi, karena cahaya sesaat setelah sunset adalah salah satu cahaya paling indah yang dikeluarkan alam. Begitu juga dengan sunrise, jangan datang terlalu mepet dengan waktu matahari terbit. Cahaya sesaat sebelum sunrise adalah salah satu yang paling indah

Jumat, 24 Agustus 2012

Ramalan Kepribadian

********************************************************************************************************
Nama            = FIFI RAHIMA YANTI
 Unsur Aksara Jawa:
   ¤ Aksara depan         = Pa
   ¤ Aksara belakang    = Ta
Lahir            = Sabtu Wage, 7 Oktober 1995
               12 Jumadilawal 1928 Tahun BE Windu SANCAYA
               12 Jumadilawal 1416H
Jenis Kelamin        = Perempuan
Neptu            = 13
Wuku            = DUKUT
Pangarasan        = Lakuning Lintang
Pancasuda        = Satria Wirang
Dina            = Dina Mayang
Lintang 12        = Lintang Kamal (Asma)
Pranotomongso        = KAPAT ( 19 September - 13 Oktober )
Bintang            = LIBRA ( 23 September - 23 Oktober )
********************************************************************************************************


<< SIFAT-SIFAT YANG MENONJOL >>
Pemikir yang kritis / pikirannya tajam µµµ
Ramah, sopan µµµ
Berhati-hati, waspada µµµ
Setia / punya loyalitas µµµµµ
Pandai membawa diri / menyelaraskan diri / menyesuaikan diri / tahu diri  µµµµ
Pandai bergaul µµ
Cinta kedamaian, tidak suka permusuhan, menyukai kerukunan dan menginginkan hidup tenteram µµ
Suka bersahabat / berteman µµµµ
Bertanggungjawab µµµµ
Berwajah rupawan µµµµ
Besar keinginannya / kemauannya µµµ
Cakap, tangkas, terampil µµµµµµ
Halus tutur kata, manis bicara (suka bicara yang baik-baik), pandai mengatur bahasa µµ
Lambat dalam mengambil keputusan µµ
Pemarah, mudah naik darah µµ
Pemberani / tak gentar menghadapi tantangan / bukan seorang penakut, nyalinya besar µµµµ
Rendah hati / tidak sombong / tidak suka pamer µµ
Serakah µ
Suka kebersihan, suka keindahan µµµµ
Suka bercanda / bersenda gurau / humor µµµµ
Suka tergesa-gesa / terburu-buru µµµ
Disayang / disenangi atasan / pembesar µµ
Jujur µµ
Berbudi luhur, luas budinya µµ
Tidak punya wibawa, sering dipermalukan orang µµ
Jauh dari keberuntungan, sering mendapat kesialan µµ
Bijaksana µµ
Merasa diri tersisihkan dari lingkungan (suka menganggap diri terasing) µµµµ
Kalau berdagang cepat lakunya µµ
Pandai bicara, omongannya sukar untuk dikalahkan µµ
Baik hati, mulia, kesucian µµ
Seorang yang cerdas, mudah menangkap suatu pengertian µµµ

<< SIFAT-SIFAT UMUM (KURANG BEGITU MENONJOL) >>
Berperhitungan matang.  Walaupun kadang-kadang mempunyai sifat gegabah / sembrono / ceroboh / kurang perhitungan µ
Pengaruh lingkungan besar pengaruhnya terhadap pembentukan watak (jika salah asuhan maka akan menjadi semena-mena dan rayuan manis dapat menjadikan orang berwatak baik) µ
Pengasih µ
Kurang sabar.  Walaupun kadang-kadang mempunyai sifat sabar µ
Tidak suka dicela / dikritik µ
Periang, ceria µ
Suka / sayang terhadap harta benda, suka kemewahan, keinginannya serba tinggi / serba ada / serba wah, ingin punya segalanya, materialistis, seleranya tinggi µ
Perasaannya halus / berjiwa halus / lembut, tidak suka ataupun segan terhadap hal-hal yang berbau kekerasan µ
Suka / pandai berdandan / bersolek µ
Penyayang µ
Hidupnya tergantung pada orang lain µ
Mudah putus asa / menyerah, lemah hati.  Walaupun kadang-kadang mempunyai sifat pantang mundur / tidak kenal menyerah / putus asa, keras hati µ
Avonturisme µ
Tekun, rajin, giat, banyak bekerja (tidak suka berdiam diri / menganggur / berpangku tangan), seorang pekerja keras µ
Suka menarik perhatian, suka menonjolkan diri, suka mencari muka µ
Adil µ
Pelit, tidak suka memberi µ
Pemalu µ
Pandai mencari sandang pangan µ
Murah senyum µ
Berjiwa besar, mau mengalah µ
Lincah µ
Mudah terpengaruh / tergoda / terbawa suasana µ
Pekerjaannya selesai dengan rapi, baik segala pekerjaannya µ
Dimusuhi /disirik banyak orang, kalau berteman hanya sebentar µ
Dapat menjadi pelipur lara bagi orang yang sedang mengalami kesedihan / kesusahan, dan banyak orang meminta perlindungan, menjadi tempat mengadu / meminta nasehat orang yang sedang kesusahan µ
Penyendiri (suka sendirian), suka sepi / kesunyian, tidak suka berkumpul dengan banyak orang µ
Hemat, tidak suka menghambur-hamburkan uang, pandai menyimpan uang, pandai mengatur serta memegang uang.  Walaupun kadang-kadang mempunyai sifat pemboros / peroyal / tidak pandai mengatur keuangan µ
Ambeg diri (ndableg) µ
Mudah tersinggung / emosi, peka perasaannya µ
Tidak suka dihalangi / dirintangi µ
Teguh pendirian / mantap dalam berpendirian, keras pendirian, berkepribadian kuat / berprinsip, tujuan hidup tetap, tidak mudah beralih haluan / tidak plin-plan µ
Tidak mudah merasa puas µ
Dapat (memiliki kemampuan) memecahkan permasalahan / problem, pandai dalam membuat keputusan µ
Suka menghalalkan segala cara untuk mencapai tujuan, suka mengambil jalan pintas µ
Kurang / tidak punya aturan / tata krama µ
Kurang simpatik µ
Tidak dapat membalas budi µ
Cermat, teliti µ
Suka mengharapkan sanjungan / pujian µ
Sering melalaikan anak µ

**********   A S M A R A   **********
Suka berbuat menyimpang / serong µµ
Bertanggung jawab pada keluarga, selalu memikirkan dan mencintai keluarganya µ
Menyukai keindahan, meliputi kecantikan, ketampanan, penampilan maupun perilaku / perangai µ
Memiliki daya tarik / pesona yang memikat lawan jenisnya µ
Pasangan atau teman hidupnya sering berganti-ganti (sering kawin cerai, sering menikah) µ
Suka merayu (seorang perayu) µ
Akan dengan mudah meninggalkan pasangannya µ
Berbahagia dengan perkawinannya µ
Berbakti pada suami µ

**********   R E J E K I   **********
Rejekinya cukup baik µ


__________________________________________
Kehidupan anda hari ini (Sabtu Legi, 25 Agustus 2012)
 Tingkat emosional anda saat ini           =  100%
 Tingkat intelektualitas anda saat ini     =  -69%
 Tingkat daya tahan fisik anda saat ini    =   73%
__________________________________________

Kondisi anda saat ini pada umumnya : rata-rata bagus kecuali kecuali kondisi intelektual anda yang kurang bagus dengan penjabaran sebagai berikut dibawah ini :

Siklus Fisik :
Vitalitas, kekuatan, kondisi dan daya tahan tubuh anda dalam kondisi lebih baik dari pada biasanya

Siklus Emosional :
Kreativitas anda untuk menciptakan sesuatu dalam kondisi sangat kreatif sekali dari pada biasanya
Kejiwaan maupun moral anda sedang dalam kondisi sangat bagus sekali dari pada biasanya
Perilaku anda dalam kondisi sangat dapat mengendalikan hawa nafsu dan optimis sekali dari pada biasanya
Sikap anda cenderung sangat lembut dan menyenangkan sekali dari pada biasanya kepada orang-orang di sekitar anda
Firasat anda dalam kondisi sangat peka sekali dari pada biasanya
Konsentrasi anda dalam kondisi sangat tinggi dan dapat berpikir jernih sekali dari pada biasanya

Siklus Intelektual :
Kemampuan anda dalam kondisi lebih sulit dari pada biasanya dalam memahami serta mempelajari sesuatu
Ingatan anda dalam kondisi lebih tumpul dari pada biasanya
Tingkat kecermatan anda pada tanggal ini : lebih kurang cermat dan kurang teliti dari pada biasanya